BAB I
PENDAHULUAN
Programa Penyuluhan Pertanian pada hakekatnya merupakan panduan pelaksanaan pembangunan di bidang pertanian, perikanan kehutanan dan perkebunan merupakan suatu upaya yang terorganisir dan berkesinambungan untuk menciptakan kesejahteraan pelaku utama dan pelaku usaha, melalui peningkatan pengetahuan sikap dan ketrampilan. Sektor yang perlu menjadi perhatian dalam upaya mempercepat terciptanya kesejahteraan pelaku utama dan pelaku usaha, adalah sektor-sektor pertanian karena menyediakan lapangan usaha terbesar bagi masyarakat. Disamping itu sektor pertanian merupakan basis ekonoomi masyarakat dan sebagian besar berada dikawasan perdesaan. Sektor ini dikembangkan secara komprehensif dengan memperhatikan potensi dan peluang.
Melalui analisis potensi, sumber daya alam dan manusia serta peluang yang dimiliki daerah, maka kebijakan pembangunan daerah dapat difokuskan pada sektor pertanian. Untuk itu perlu juga dilakukan skala prioritas terhadap sub sektor dan komoditas yang akan dikembangkan. Pada akhirnya akan berdampak terhadap peningkatan ekonomi daerah dan pendapatan masyarakat yang berada dikawasan pedesaan.
Kondisi Kabupaten Bungo sangat potensial untuk pengembangan sektor pertanian dalam arti luas. Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Bungo pada tahun 2004-2009 mencapai 40,54% dari total PDRB Kabupaten Bungo (Rancangan rencana pembangunan jangka menengah daerah kabupaten Bungo Tahun 2012-2016). Ini berarti sektor pertanian telah memberikan peran besar bagi pembentukan PDRB Kabupaten Bungo. Untuk lebih rincinya perkembangan PDRB Kabupaten Bungo tahun 2004-2009 dapat diamati berikut ini.
Tabel 1 : Perkembangan PDRB Sektor Pertanian Terhadap Total PDRB Kabupaten Bungo Atas Tahun 2004-2009
No | Tahun | PDRB Sektor Pertanian | Total PDRB | % Sektor Pertanian Terhadap Total PDRB |
1 | 2004 | 376.061,96 | 814.299,66 | 46,18 |
2 | 2005 | 387.034,22 | 866.159,27 | 44,68 |
3 | 2006 | 398.648,56 | 939.040,98 | 42,45 |
4 | 2007 | 406.193,89 | 1.021.261,10 | 39,76 |
5 | 2008 | 418.410,16 | 1.135.381,09 | 36,85 |
6 | 2009 | 439.848,16 | 1.208.036,66 | 36,41 |
Rata-rata | 404.366,16 | 997.434,79 | 40,54 |
Sumber : BPS kabupaten Bungo, 2010
Observasi lapangan memperlihatkan kecenderungan pembangunan sektor pertanian lebih diarahkan kepada pengembangan budi daya saja dan kurang didukung oleh pengembangan industri hulu dan ilir. Kalau diamati lebih jauh, selama pembangunan sektor pertanian lebih difokuskan kepada pengembangan sektor pertanian tanaman pangan, guna memenuhi swasembada beras. Pada hal pembangunan sub sektor perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi guna meningkatkan pendapatan masyarakat.
Pada akhirnya, potensi sumber daya daerah cenderung tereksloitasi hanya untuk pemerinth pusat. Nilai tambahnya relatif kecil kembali ke daerah, dalam bentuk investasi oleh pihak swasta, maupun investasi dilakukan oleh pemerintah dalam bentuk kegiatan pembengunan.
Memperhatikan potensi dan sumber daya yang dimiliki Kabupaten Bungo, maka, sektor pertanian merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan. Sektor pertanian mempunyai prospek yang baik dalam upaya pembengunan ekonomi Kabupaten Bungo dengn basis ekonomi kerakyatan.
Pembangunan pertanian sebagai bagian integral dari pembangunan hasional memiliki arti penting bagi pembangunan ekonomi, karena merupakan salah satu sektor yang dapat dijadikan sumber bagi pembangunan ekonomi sekaligus meningkatkan kwalitas hidup masyarakat secara inflisit pembangunan pertanian meliputi pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan dengan pengembangan usaha yang berwawasan agribisnis.
Di kabupaten Bungo, pembangunan pertanian merupakan bagian terpenting dari pembngunan daerah, karena ± 70% penduduk Kabupaten Bungo menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian (termasuk perkebunan) perikanan dan kehutanan. Untuk membangun pertanian yang tangguh dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Selanjutnya Agar pelaksanaan penyuluh lebih terarah dan terkendali maka diperlukan adanya perencanaan penyuluhan disetiap tingkatan yang tersusun secara sistematis dalam bentuk programa penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.
Penyusunan programa penyuluhan pertanian dilakukan dengan memaduserasian petani nelayan dan masyarakat pertanian yang memuat keadaan (sumber daya alam dan sumber daya manusia), masalah tujuan dan sarana yang ingin dicapai dan cara mencapai tujuan.
Tujuan dan kegunaan pembuatan programa penyuluh pertanian adalah untuk dijadikan pegangan dan pedoman bagi kegiatan penyuluhan pertanian ditingkat Kabupaten Bungo, juga dapat dijadikan dasar penetapan kebijakan dibidang penyuluhan dimasa mendatang.
BAB II.
KEADAAN UMUM
a. Wilayah
1. Luas Pengunaan Wilayah
Kabupaten Bungo terletak dibagian barat provinsi jambi dengan luas wilayah sekitar 7.160 Km². Wilayah ini secara geografis terletak pada posisi 101º27´´ sampai dengan 102º30´´ BT dan di antara 1º08´´ sehingga 1º55´´ LS. Jumlah penduduk kabupaten bungo sebanyak 303.135 jiwa atau 75.083 kepala keluarga (KK) menurut janis kelamin jumlah laki-laki sebanyak 155.456 jiwa dan perempuan sebanyak 147.680 jiwa .
Tabel 2 : Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Komoditas Tanaman
Pangan Tahun 2009-2010
No. | Jenis Komoditi | Tahun 2009 | Tahun 2010 | Peningkatan (%) |
1. | Padi Sawah dan padi ladang | | | |
| produksi ( ton) | 44,493 | 39.661,01 | -10,86 |
| Luas panen (ha) | 10,852 | 9,72 | -10,43 |
| Produktivitas (Ku/ha) | 40.99 | 39,77 | - 2,9 |
2. | Jagung | | | |
| Produksi ( ton) | 7,028.14 | 5,023.18 | -28,53 |
| Luas Panen (ton) | 1,352 | 1,083 | -19,89 |
| produktivitas (ku/ha) | 51.98 | 46,38 | -10,77 |
3. | Kedelai | | | |
| Produksi ( ton) | 467.86 | 287.63 | -38,52 |
| Luas Panen (ha) | 386 | 242 | -37,30 |
| Produktivitas (ku/ha) | 12.12 | 11.89 | -1,89 |
4. | Kacang Tanah | | | |
| Produksi ( ton) | 1,108.2 | 283.16 | 25,45 |
| Luas Panen (ha) | 260 | 219 | 15,76 |
| Produktivitas( Ku/ha) | 42.62 | 12.93 | - |
5. | Kacang Hijau | | | |
| Produksi ( ton) | 68.45 | 76.72 | 6,18 |
| Luas Panen (ha) | 81 | 86 | 7,6 |
| Produktivitas ( ku/ha) | 8.45 | 8.92 | 7,9 |
6. | Ubi Kayu | | | |
| Produksi(ton) | 3,471.2 | 3,317.94 | -4,43 |
| Luas panen (ha) | 257 | 239 | -7,03 |
| Produktivitas (ku/ha) | 135.066 | 138.83 | 2,78 |
7. | Ubi Jalar | | | |
| Produksi (ton) | 411.94 | 566.95 | 37,62 |
| Luas Panen (ha) | 51 | 74 | 5,09 |
| Produktivitas ( ku/ ha) | 80.77 | 76.61 | -5,15 |